Jika otak orang Indonesia, orang Jepang dan orang Amerika dijual di pasar, mana yang lebih mahal? Otak orang Indonesia, karena masih murni, alias belum atau jarang dipakai.
Orang Indonesia Bisa Punya Otak Lebih Hebat Dari Orang Jepang dan Amerika, Begini Caranya!
Pernahkah Anda mendengar guyonan yang agak menyebalkan seperti di atas? Menyebalkan, karena seolah-olah kita justru merendahkan martabat bangsa kita sendiri. Namun, faktanya, SDM kita dibandingkan dengan kedua negara tersebut, Jepang dan Amerika, memang jauh tertinggal. Apakah karena orang Indonesia bodoh? Barangkali tidak. Hanya saja, orang Indonesia belum optimal memanfaatkan apa yang Tuhan berikan kepada kita tersebut.
Dilansir dari theguardian.com (28/2/1012), ada ratusan milyar sel otak (neuron) menyusun otak kita. Itulah yang menyebabkan otak kita memiliki kemampuan berpikir yang luar biasa. Maka, tepat perkataan Albert Einstein, bahwa semua bayi sebenarnya terlahir dalam kondisi jenius. Tak ada perbedaan antata bayi oranh Indonesia, Jepang ataupun Amerika, semua memiliki potensi untuk menjadi sosok brilian.
Hanya saja, memang ada syarat-syarat tertentu agar otak kita bisa berfungsi maksimal. Apa saja?
Pertama, zat-zat gizi pembentuk sel otak harus dipenuhi, khususnya pada fase pertumbuhan otak yang sejak bayi ada dalam kandungan hingga memasuki usia anak-anak.

Dilansir dari Kompas.com (2/5/2013), ada 13 nutrisi penting yang terlibat dalam pembentukan otak, di antaranya DHA, AA, asam lemak omega 3-6-9, asam amino, tyrosine, triptofan, dan sebagainya. Bayi yang kekurangan gizi, hampir pasti memiliki kapasitas otak yang kuramg baik.
Kedua, proses stimulasi. Agar bisa menjalankan perannya dengan optimal, otak harus dirangsang. Inilah sejatinya proses belajar, yang bahkan dimulai sejak bayi ada dalam kandungan. Jika Anda memiliki putra/putri yang masih kecil, ajaklah dia bicara, lakukan eksplorasi dengan berkeliling di sekitar Anda atau tempat -tempat baru. Ajaklah diskusi, dan jangan lupa, kenalkan dengan tradisi literasi seperti membaca, menulis dan melakukan analisis terhadap berbagai hal yang menarik perhatian mereka.

Gambar: neuromodec.com
Ketiga, optimalkan kerja otak dengan banyak berpikir, tetapi jangan diforsir. Hindarkan dari hal-hal berat yang diluar kemampuan. Tentu bukan berarti kita lari dari masalah, sebab masalah justru akan memberi kesempatan pada otak kita untuk berpikir kreatif demi mendapatkan solusi. Tetapi, masalah yang terlalu berat, justru akan berbahaya untuk kesehatan mental kita.
Yuk, asah terus otak kita! Jika kita menerapkan tiga hal tersebut di atas, bukan tak mungkin anak-anak Indonesia bisa lebih hebat dibandingkan anak Jepang dan Amerika.